The Naked Traveler 4 by Trinity
Format: Paperback, x + 262 halaman
Cetakan Pertama, September 2012
Penerbit B-first, Bentang Pustaka
(hadiah dari Edisty)
~
Naked Traveler mungkin adalah travelogue paling happening di Indonesia. Meski, saya sendiri, hanya membaca TNT 1 dan langsung lompat ke buku ke-4 ini.
Masih berupa tulisan bebas seputar perjalanan, masih dengan kisah-kisah yang mengasyikkan untuk disimak, dan masih terus berhasil mengundang gelak tawa saat membacanya, buku ini menawarkan banyak hal. Buku ini terdiri dari 9 bagian, dan dibuka oleh bagian yang diberi Trinity judul Indonesiana.
Di bab awal ini, Trinity menghadirkan cerita yang kalau dibaca memang terkesan sebagai sindiran terhadap perilaku orang Indonesia dalam beberapa hal membuat kita sendiri prihatin. Meski menyayangkan, kenapa ga bagus-bagusnya aja sih yang ditampilkan, tapi toh hal-hal ini tetap harus tidak luput dari perhatian kita. Setidaknya agar kita aware, bukan begitu? Kalo bisa bahkan, menjadi pihak yang memperbaiki. Meski usaha ini butuh waktu yang tidak sebentar karena kebanyakan menyangkut ‘kebiasaan’.
Lalu, bab selanjutnya, Trinity mendongengi pembaca tentang Afrika. Jujur, saya paling suka bagian ini. Ngiri sengiri-ngirinya sama Trinity yang berhasil mengeksplor kekayaan fauna Afrika secara langsung! Belum lagi, ia juga meluruskan beberapa kesalahpahaman tentang apa yang umumnya kita ketahui tentang Afrikaans, seperti klasifikasi warna kulit. Hal tersebut, sangat informatif, tentu saja. Dan sarannya tentang Namibia, sebagai bagian dari Afrika yang rekomendatif untuk pemula, akan saya pertimbangkan. Deuh, seolah setelah ini saya bakalan siap-siap travelling ke sana ajah -.-“