
Wow! 2 tahun dan aku baru kembali ke sini. It’s insane! You can thank the global pandemic that swept me back here.
Continue readingWow! 2 tahun dan aku baru kembali ke sini. It’s insane! You can thank the global pandemic that swept me back here.
Continue readingdisclaimer: I'm not movie reviewer expert so pardon this two-cents might not add up to your expectation. AND I'm merely wanting to put my thoughts together just because I don't want to miss it.
Saya punya adik cowok yang movie freak. Selalu update sama jadwal bioskop, almost every time. Beda sama saya yang nonton itu untuk menggugurkan rasa penasaran. Quite selective about which movie I should watch. Biasanya ya film-film potensial disukai publik (and never local movie, except one or two) dan film-film yang diadaptasi dari buku (JUST to prove that the book is always better than the adaptation).
post- : a prefix, meaning “behind,” “after,” “later,” “subsequent to,” “posterior to,”
Sudah lama sekali ya, dan absen dari menulis ini telah menghasilkan jemari yang kaku, keterbatasan untuk memroses pengalaman menjadi catatan kisah karena perbendaharaan kata yang rasanya berkurang (di saat yang sama, menurun juga aktivitas membacanya 😔
Banyak sekali lintasan pikiran yang akhirnya benar-benar lewat saja tanpa sempat direkam. Karena saya yang semakin ke sini semakin kaku untuk menuangkan cerita ke dalam tulisan. Solusinya hanya satu, kan? Ya, menulis saja. Begitu?
Di kesempatan ini ingin rasanya saya menyicil untuk menulis kembali. Kebetulan, saya masih jetlag -post Ramadhan. I can still feel it, the last qiyam the last witr di malam ke-29. Di saat yang sama, rasa ngga rela itu betul-betul hadir. Dan untuk betul-betul menyimpannya, I realized that I need to pour those moments of Ramadhan here.
Maghrib tadi, notifikasi facebook mengantarkanku pada postingan status 7 tahun lalu. Dini hari itu, aku memperbarui status di facebook dengan mengabarkan kepada teman dunia maya bahwa Ibuku dipanggil ke sisi-Nya. Lalu aku juga diantar ke penggalan di atas yang kukutip saat membaca buku Asma Nadia yang berjudul 17 catatan hati: Ummi.
Oh, that gaze ❤
Sebenarnya saya kepingin betul, bisa nulis postingan yang isinya opini terhadap isu-isu yang sedang hangat belakangan ini, macam: pajak bagi penulis, atau pemutaran film G30s, dst. Apa daya? Saya memang kudet, ndak nonton berita, ndak baca berita. Kadang, keseharian saya begitu sempit: kerja lalu pulangnya rehat dengan balas dendam nonton drama. Jadi, ini lah sedikit gambaran sempitnya keseharian saya.