#5 Serial Cinta

Seorang  saudara berkata bahwa karya Anis Matta yang berjudul ‘Serial Cinta’ ini adalah karyanya yang paling laris dibandingkan dengan karya-karyanya yang lain. Menyoal cinta berarti menyentuh saraf ketertarikan manusia secara umum. Itu fakta. Semua manusia selalu ingin berbicara cinta.

Buku ini, seperti sempat saya katakan, tidak pernah saya niat-prioritaskan untuk saya beli dan jadi koleksi. Ianya berjodoh dengan saya sebagai hadiah langsung dari penerbitnya.

Berbahagialah saya karena membaca ini perasaan saya gegap. Memang ya, disesaki tema cinta -meski klise- selalu punya magnet yang tidak perlu susah-susah kita berlepas atasnya. Continue reading “#5 Serial Cinta”

#3 The Wisdom of Women

Buku ini adalah hadiah dari Tarbawi. Tiap peserta SMKT (Sekolah Menulis Kearifan Tarbawi) mendapatkannya. Sudah beberapa bulan ditangan saya. Alhamdulillah bisa saya selesaikan malam ini. Reporter Majalah Tarbawi, mba Wasilah yang menghimpun tulisan dalam buku setebal 323 halaman ini membocorkan di halaman belakang buku, bahwa orang-orang yang diwawancarainya untuk buku ini adalah ‘tarbawi berjalan’. Masing-masing mereka menjalani proses benturan, penyesuaian, pilihan pengabdian yang berbeda. Namun semuanya menghasilkan nada yang sama. Kekuatan sekaligus kelembutan. Sedih tapi juga syukur. Cemas tapi juga keyakinan.

Buku ini merangkum 27 cerita hasil wawancara dari 27 wanita berbeda. Dan sedari awal membaca ini, hati saya senantiasa tergerus, selalu penuh keharuan. Titik-titik airmata senantiasa menggantung. Subhanallah, buku ini bertutur dengan cara sederhana tapi berdampak sangat luarbiasa. Sarat sekali dengan hikmah, dan begitu dekat dengan kita-wanita. Continue reading “#3 The Wisdom of Women”

#2 Allah, Kokohkan Kaki-kaki Kami Di Jalan-Mu

Buku ini adalah satu dari beberapa buku yang saya beli di stand tarbawi-press tepatnya pada IBF tahun lalu. Jadi buku ini hampir berumur satu tahun dalam tangan saya. Tapi, alhamdulillah kemarin bisa saya selesaikan. Bukan perkara ketebalan buku, tentunya. Karena buku ini hanya setebal 323 halaman. Tapi mungkin lamanya saya membaca buku ini lebih diakibatkan kebiasaan saya yang multi-reading. Dengan kebiasaan multi-reading itu, saya biasa membaca beberapa buku berbeda judul dalam kurun waktu bersamaan.

Selain itu, konten dari buku yang diangkat ini pun tidak merupakan alur-mutlak yang perlu dibaca secara runut. Sehingga dalam membaca buku ini, saya menyesuaikan kondisi dan kebutuhan materi bacaan. Saya membacanya dengan jeda-jeda. (kelihatan banyak beralasan ya? Hee) Continue reading “#2 Allah, Kokohkan Kaki-kaki Kami Di Jalan-Mu”

#1 Sakinah Bersamamu

ImageBuku ini saya dapatkan dari bazaar buku GEDEBUK STAN. Bersamaan tanggal dengan pembelian buku ini, terselenggara juga bedah buku sepintas tentang buku ini, tentu saja di acara yang sama.

Di awal acara bedah buku itu, Mba Asma telah warning bahwa buku ini pun diperuntukkan bagi yang belum menikah, selain tentunya bagi mereka yang telah berkeluarga. So, saya ngga perlu risih kan untuk membeli buku ini? Husnudzon aja ya kawan, ini perkara ilmu yang perlu dipersiapkan.

Dalam buku ini terdapat tujuh belas cerita tentang pelajaran kehidupan setelah pernikahan. Beragam sekali. Dalam daftar isi, sebenarnya telah dikotak-kotakkan tema dari tiap cerita. Seperti, Berbeda itu Pelangi, Dilema Istri Sensi, Suami Ngga Sensi, Tentang Jujur, Ketika Dibakar Cemburu, hingga pada cerita bertema 3 Alarm- Selangkah Menuju Selingkuh. Ketujuh belas cerita tersebut dikemas dalam satu tajuk besar Bijak Berumahtangga melalui cerita. Melengkapi cerita-cerita tersebut, terdapat paparan oleh Asma Nadia ditiap berakhirnya cerita-cerita. Ulasan yang memang terasa sekali merupakan pengalaman mereka yang telah berkeluarga. Continue reading “#1 Sakinah Bersamamu”