The Problem Is …

mungkin menjadi penulis itu pilihan, kalo yang ngga mau ya gapapa juga, terserah.

tapi kadang aku suka gemes juga sama mereka yang punya bakat nulis tapi ngga minat bikin buku ^^a

apalagi mereka yang hobi baca. aku udah melihat tulisan-tulisan yang suka baca hasilnya bagus kok.

kenapa aku yang ngga terlalu gila baca malah nekat bikin buku. kebalik, kan?

-dokumentasi whatsapp, 20 April 2012.

Lepas blogwalking, dan selancar di facebook. Mengunjungi beberapa nama, nama-nama penulis muda. Lalu saya ingat dengan sebuah statemen bio (bio twitter saya sendiri, dulu): pembaca segala yang berharap naik pangkat menjadi penulis. Lalu hadir juga penggalan obrolan di atas.

Though someone might have what others called as ‘bakat menulis’. tapi jelas sekali dan emang terbukti bahwa frekuensi menulis lah yang mempertajam kemampuan seseorang. Apa gunanya bakat bila disiplin menulis tidak ada? Thats a question for myself.

Disiplin menulis tak punya, aktivitas membaca menurun, lantas apa lagi yang bisa diharapkan? Selain, you should know that this is a disaster IF you still have some hope to be a writer and have some pieces.

eling eling Ziyy *toyor kepala sendiri*

Author: Faraziyya

Ordinary. Nothing Extra.

36 thoughts on “The Problem Is …”

  1. Saya banget. Sebelum kuliah hobi banget baca buku dan nulis, meski hanya di blog. Bercita-cita jadi penulis. Sekarang? Bubar jalan semuanya. Saya lebih suka nonton film dari 2 hal tersebut. Makanya lagi balikkin kebiasaan lagi nih, rasanya emang beda banget. Huhuhu~

    Like

    1. kayaknya mesti diakalin deh,
      dulu aku pernah kepikiran bikin buku ttg buku,
      dan sekarang kayaknya entu ide mesti digodok lagi.
      hehhe 😀

      Like

Leave a reply to Faraziyya Cancel reply